Bahaya yang diakibatkan charger KW, belakangan semakin memprihatinkan. Tak hanya membuat perangkat cepat rusak dan overheat ( panas berlebih ), ada juga yang sampai meledak sehingga berbuntut kehilangan nyawa. Bagaimana charger KW bisa berakibat fatal seperti itu?
Perangkat yang bagus memiliki IC ( Integrated Circuit ) yang mengatur besaran arus masuk untuk mengisi ulang baterai. Segala inefisiensi atau kelebihan charging, biasanya diubah menjadi panas.
"Device memiliki mekanisme untuk mengatasi overheat. Pada device-device yang lebih canggih, biasanya akan keluar peringatan di layar ketika terlalu panas, dan diminta untuk diberhentikan dulu penggunaannya atau device akan otomatis reboot.
Prosesor pada perangkat sekarang sudah semakin cepat. Salah satu efeknya yakni menghasilkan panas yang berlebihan.
Apalagi ketika sambil di-charge, device juga sambil digunakan, misalnya bermain game yang menguras semua kemampuan komputasi device, gadget akan terasa sangat panas.
Gadget panas juga ternyata bisa disebabkan ketika sinyal kurang baik. Perangkat harus mengeluarkan daya lebih untuk mencapai BTS yang lebih jauh. Ini menghasilkan panas yang cukup signifikan.
"Adalah umum kalau pada device-device sekarang ketika pertama di-charge, kapasitas baterai akan segera naik dengan lebih cepat terisi, tetapi device juga terasa lebih panas. Mendekati penuh, proses pengisian menjadi lebih lambat, tetapi device menjadi lebih dingin. Ini dinamakan trickle charging.
Waspadalah ketika perangkat mengalami overheat. Ini bisa diakibatkan charger, termasuk kabelnya kemungkinan tidak standar.
"Baterai KW atau palsu juga bisa menjadi sumber panas yang berlebihan ketika di-charge. Ini yang membuat baterai mudah 'kembung'.
Sejumlah vendor seperti Apple misalnya, sangat menyadari bahwa sebuah perangkat harus sesuai dengan teknologi charging-nya. Untuk itu dibutuhkan charger dengan spesifikasi optimal yang sudah teruji dari pabrikan mereka. Charger palsu, bisa merusak chip pengendali arus pada ponsel.
"Ketika chip ini rusak, besaran arus yang masuk bisa tidak terkontrol dan bisa merusak komponen utama smartphone, mengakibatkan ponsel mati, bahkan bisa mengakibatkan korsleting dan berisiko terhadap kebakaran bahkan baterai meledak.
No comments:
Post a Comment