Thursday, July 3, 2014

Ngecas Sambil Tidur ? Boleh ?


Setelah digunakan seharian, seringkali gadget di-charge ( cas ) dan ditinggal tidur semalaman. Harapannya, agar pada saat bangun keesokan paginya, gadget siap digunakan lagi. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai kebiasaan ini.

Ada perangkat yang menerapkan standar baru, sehingga akan memutus arus ketika penuh dan mulai langsung menggunakan arus untuk smartphone, sehingga arus listrik tak akan berpengaruh lagi. 

Di sisi lain, ada juga perangkat yang bisa mengalihkan arus dari menggunakan baterai menjadi arus langsung dari listrik. Sedangkan baterai yang sudah penuh akan ' idle' , sampai kabel charger dicabut.

“Pada produk dengan teknologi agak lama, saat ditinggal tidur, ketika pengisian baterai sudah penuh, device akan menstop arus, kemudian menggunakan daya dari baterai.

Hanya saja, ketika daya baterai mulai berkurang karena tetap dipakai menangkap sinyal, update, idle dan lain-lain, setelah sekian persen, katakan 95% maka arus listrik diterima lagi untuk mengisi baterai sampai penuh kembali, dan kejadian ini akan terus berulang.

“Kebanyakan kita menggunakan baterai lithium-ion atau lithium-polymer. Baterai tipe ini walau tidak memiliki memori efek seperti baterai Ni-Cd jaman dulu, tetapi memiliki waktu siklus. Siklus ini ketika sudah dilampaui, misalnya 500 cycle atau 1.000 cycle ( setelah di cas 500 atau 1000 kali ), kemampuan baterai untuk menyimpan kapasitas maksimum akan menurun.

Siklus ini dipengaruhi seberapa sering kita mencolokkan charger. Misalnya kalau kita sehari men-charge sekali, diperkirakan setelah 1 tahun lebih baru batas cycle terpenuhi.

Jika ditinggal tidur maka dalam satu malam pengisian bisa jadi akan dilakukan beberapa kali. Ini akan memangkas jangka waktu siklus jadi lebih pendek.

Membiarkan ponsel di-charge semalaman mungkin tidak membahayakan. Tapi dengan tidak membiarkannya berlama-lama menempel dengan charger dan arus listrik, akan membuat siklus baterai lebih panjang.

No comments:

Post a Comment